Hindari Pemberian Air Pada Bayi

Air minum memang bagus bagi kesehatan. Namun, hati-hati! Air minum juga bisa mendatangkan bahaya. Air dapat menimbulkan intoksikasi alias keracunan air, khususnya jika diberikan pada bayi yang berumur dibawah enam (6) bulan.

Belum lama ini, seorang doktor dari Pusat Anak-anak John Hopkins, Baltimore, Dr. Jennifer Anders menjelaskan, secara naluriah bayi telah mempunyai refleks haus secara utuh atau keinginan untuk minum. Pada usia tersebut, mereka seharusnya lebih banyak mengkonsumsi air susu ibu (ASI) atau susu formula. Jika dipaksa mengkonsumsi air, sementara ginjalnya belum matang, air akan membuat tubuh mereka melepaskan sodium bersama kelebihan air.

Kehilangan sodium bisa mempengaruhi aktivitas otak. Akibatnya, akan terjadi gejala-gejala keracunan air, antara lain tampak melalui perilaku lekas marah, kantuk, dan masalah-masalah kejiwaan lainnya. Tanda-tanda lain yaitu, suhu tubuh rendah, muka bengkak atau membesar, dan kejang-kejang.

Gejala awal kondisi tersebut tak kentara, tapi kejang-kejang bisa dijadikan petunjuk pertama untuk para orang tua. Jika langsung diberikan perawatan medis, kejang-kejang mungkin tidak akan mendatangkan dampak yang tetap.

Air untuk minum sebaiknya tidak diberikan kepada bayi usia enam bulan atau lebih muda. Para orang tua juga sebaiknya menghindari pemkaian susu formula yang terlalu cair atau minuman kesehatan anak-anak yang mengandung elektrolit.

Pada beberapa kasus, mungkin tepat memberi sedikit air kepada bayi yang lebih tua. Misalnya untuk pertolongan sembelit (konstipasi) atau dalam cuaca yang sangat panas. Namun untuk melakukan hal itu, para orang tua harus terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter anak. Itu pun dengan takaran satu atau dua ounce -- satuan berat di Amerika yang setara dengan 28,35 gram.



Baca Juga Artikel Berikut Ini



0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2009 al_fathz studio production. All Rights Reserved.